Membaca novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala, sejatinya memunculkan cerita tersendiri pada diriku. Waktu itu aku melihat buku berisi novel ini di deretan rak fiksi di toko buku Gramedia, entah karena alasan apa, pertama melihat cover dan judulnya spontan aku menyukainya. Padahal aku tak pernah mendengar atau mengetahui tentang novel ini sebelumnya. Kuduga, alasanku karena aku penikmat kretek.
Enteng saja kuambil dan kubawa ke kasir si Gadis Kretek ini, lalu kubawa pulang. Sesampainya di rumah, mulai kubaca baris demi baris kalimat bercerita itu. Namun, belum selesai membacanya, aku tiba-tiba harus menjalankan tugas ke luar kota. Maka ikutlah tuh buku menyertai perjalananku. Hanya saja, karena kesibukan, aku baru sempat melanjutkan membaca saat perjalanan pulang. Di pesawat aku membacanya. Entah karena lelah atau apa, kantuk menyerangku, sehingga buku novel itu kuletakkkan di tempat menyimpan barang yang menempel di bangku depanku. Dan apesnya, aku terbangun saat pesawat sudah mendarat. Sialnya pula, aku kelupaan mengambil Gadis Kretek itu. Alhasil, karena rasa penasaran, aku mendatangi lagi toko buku Gramedia, membeli novel yang sama untuk kali kedua.